Pintu geser telah sering dibahas di homify sebagai solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan ruang di ruangan atau rumah kecil. Ada nuansa berbeda bila pintu geser menjadi bagian dari tata interior ruangan. Dinamis dan kekinian terasa kental sebagai bagian dari atmosfer ruangan. Untuk kali ini, homify membahas seluk-beluk pintu geser, serta panduan praktis cara memasang dan tips perawatannya. Sejarah pintu geser Berbicara mengenai pintu geser, Jepang adalah negara di mana populer digunakan. Pintu geser khas Jepang shoji yang terbuat dari kayu dan kertas tembus cahaya, sejatinya pertama kali di Tiongkok pada abad 4 SM. Pintu geser ini adalah bagian penting dari interior gaya Jepang selain tatami tikar khas Jepang. Berkat akulturasi budaya, pintu geser akhirnya menyebar ke Barat dan dikenal oleh arsitektur Romawi Kuno. Hal ini dikuatkan oleh ditemukannya sisa-sisa pintu geser di puing kota Pompeii, Italia yang diketahui didirikan pada abad 1 Masehi. Pintu geser dipandang sebagai cara mudah untuk memisahkan ruangan yang tidak makan banyak tempat. Saat itu, material kertas transluscent dipilih karena dapat membiaskan cahaya secara samar-samar sehingga cahaya tetap dapat menerangi ruangan tapi tidak menyilaukan. Berbagai jenis pintu geser Pada perkembangannya, pintu geser tidak lagi hanya terbuat dari kayu dan kertas transluscent saja. Ada juga pintu geser yang terbuat dari kaca, aluminium, dsb. Bila ingin memasang pintu geser, apa jenis pintu geser yang paling tepat untuk mengefektifkan fungsi lahan sekaligus meningkatkan estetika visualnya? homify akan membahas beberapa jenis pintu geser yang paling sering digunakan. 1. Arcadia doorPintu ini terbuat dari kaca dan berbentuk persegi panjang. Arcadia door dipasang sejajar dengan panel kaca yang bentuknya sama pada rol. Pintu akan berdekatan dengan panel kaca ketika dibuka dan kembali ke tempat semula jika ditutup. Pintu ini paling sering digunakan untuk memisahkan area interior dan eksterior, atau sebagai pemisah antara ruangan dalam dan halaman belakang. Oleh karena itu, pintu ini juga disebut dengan patio door. 2. Shoji screenPintu geser jenis ini telah dibahas sebelumnya, yaitu sebutan untuk pintu geser khas Jepang. 3. Bypass door Pintu jenis ini paling banyak digunakan sebagai pintu lemari. Pintu akan melintasi dan saling membelakangi pada saat dibuka, demikian juga bila pintu ditutup. Pintu ini dipasang pada trek/rel yang dipasang di bagian bawah dan atas kusen pintu. 4. Pocket doorInilah jenis pintu geser yang paling banyak digunakan di area yang sangat sempit dan tidak memungkinkan memasang pintu berengsel. Pocket doors akan masuk ke dalam kompartemen yang tersembunyi di dinding saat dibuka. Rol pocket door biasanya ada di bagian atas, dan kadang ada juga yang dilengkapi dengan trek di lantai. Pintu ini biasanya dipasang di kamar mandi, kamar tidur, atau ruang kerja. Bisa juga digunakan sebagai pintu lemari. 5. Mirrored doorMirip seperti bypass door atau pocket door, tetapi dilengkapi dengan kaca di salah satu sisinya. Biasa dipasang sebagai pintu lemari dan berfungsi ganda sebagai cermin rias. Pemasangan pintu geser biasa dilakukan dengan tahap sebagi berikut 1. Sisi-sisi pintu diserut/ diratakan menggunakan mesin serut pada bagian bawah, atas, sampi=" 2x, /> Sama seperti perabot rumah lainnya, pintu geser sebaiknya dirawat secara teratur agar tahan lama dan tetap berfungsi normal. Berikut adalah beberapa saran merawat pintu geser dari ahli kami 1. Dibersihkan secara berkala Orang sering kali menganggap pintu geser dalam kondisi baik-baik saja karena bisa dibuka dan ditutup seperti biasa. Kita kadang lupa bahwa kotoran dan debu bisa sewaktu-waktu menumpuk di punggung rel pintu. Saat roda pintu bergerak di atasnya, kotoran berpindah ke roda. Kotoran yang menumpuk mengakibatkan roda sulit digerakkan dan pintu menjadi sulit dibuka. Oleh karena itu, rel dan roda pintu harus dibersihkan secara teratur. Bila pintu sudah terlanjur seret, maka cara membersihkannya adalah - Ganjal pintu menggunakan obeng - Kendorkan sekrup yang mengaitkan pintu dengan rel - Bersihkan rel dan roda menggunakan kuas kecil - Bila kotoran sangat tebal, gunakan larutan pembersih untuk membersihkannya - Bila pintu masih seret juga, artinya pintu harus dilepas. Mintalah bantuan profesional untuk melakukannya. 2. Periksa sekrup Hal ini mutlak dilakukan terutama pada pintu geser gantung rel berada di atas pintu. Roda pintu kadang tidak kuat menahan beban pintu setelah beberapa lama. Roda dan sekrup pintu geser gantung harus diperiksa minimal satu bulan sekali untuk memastikan pintu tetap berfungsi sempurna. 3. Beri pelumas Kualitas roda pintu akan menurun akibat gesekan antara roda dan rel yang terjadi secara terus menerus. Setelah roda dibersihkan, beri sedikit pelumas untuk mengurangi dampak gesekan pada roda. Jangan beri pelumas berlebihan karena rel akan menjadi kotor dan debu mudah menempel pada rel. 4. Agar pintu geser tidak berisik Suara berisik biasa timbul ketika pintu menyentuh frame atau kusen pintu. Agar tidur tidak terganggu, pasang pengganjal dari bahan karet atau busa di sepanjang tepi pintu. Bisa juga dipasang pada frame pintu. 5. Jangan dibuka/ ditutup terlalu keras Kebiasaan membuka/ menutup pintu geser kuat-kuat juga mempengaruhi kinerja pintu di masa mendatang. Frame bisa lebih cepat rusak, dan roda bisa melompat keluar dari relnya sehingga pintu jadi miring dan sulit dibuka. Perlu diingat bahwa pintu geser memang lebih rentan terhadap kerusakan daripada pintu berengsel. 6. Lemari berpintu geser jangan kelebihan muatan Mengingat pintu geser lebih rentan terpengaruh kondisi sekitarnya, lemari berpintu geser sebaiknya tidak terlalu penuh sesak. Beban yang terlalu berat akan mengakibatkan kerusakan pada body lemari, sehingga kinerja pintu lemari geser pun akan menurun. Sebaiknya sisakan ruang sekitar 15% dari ruas sekat atau gantungan baju.
1LeP6n.